Friday, January 4, 2019

Menumbuhkan Rasa Empati Anak

Masih segar dalam ingatan, menjelang awal tahun baru bencana alam menerjang beberapa daerah. Negara kita memang rawan mengalami gempa karena kondisi geografisnya terletak pada lajur sumber gempa yang aktif.


Kepanikan menyergap para korban dan masyarakat di sekitar bencana. Saya pun miris menyaksikan kondisi saudara-saudara kita melalui tayangan media. Jeritan dan tangis pilu terdengar dimana-mana dengan suasana mencekam. Masyaallah, apa jadinya jika saya yang mengalami kejadian tersebut. Bangunan runtuh, bumi terbelah. 

Saya teringat dengan firman Allah SWT, 
Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan (yang dahsyat) dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung) nya dan manusia bertanya, " Mengapa bumi (menjadi begini)?" Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya ... (Q.S. Al-Zalzalah)  


Selalu ada hikmah di balik setiap musibah.  Dunia ini memang fana, cepat atau lambat, kesenangan dan harta benda yang kita miliki bisa tercabut. Semoga Allah mengampuni kekhilafan para korban dan memberikan ketabahan bagi keluarga yang ditinggalkan. Readers, para korban sangat membutuhkan bantuan. Sekecil apa pun bentuknya, pasti sangat berharga bagi mereka.

Inilah momen yang tepat untuk menumbuhkan rasa empati pada anak. Menurut KBBI, empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa dirinya dalam kondisi yang sama dengan orang lain. Rasa kemanusiaan ini harus dikenalkan sejak dini karena memerlukan proses. Perlu waktu untuk memastikan bahwa anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki rasa peduli terhadap orang lain.

  • Teladan
Memberikan contoh adalah cara mudah untuk mengenalkan hal baru pada anak karena mereka adalah peniru ulung. Ajaklah saat menjenguk teman yang sakit atau sedang dalam kesusahan.

  • Motivasi 
Mendorong anak untuk bersedia mendonasikan baju bekas layak pakai, mainan, atau buku-buku untuk anak korban bencana. Cara ini dapat melatih mereka untuk ringan tangan mengeluarkan bantuan.

  • Permainan
Menanamkan empati juga dapat dilakukan dengan cara bermain peran. Misalnya anak berperan sebagai dokter, ibu berpura-pura menjadi pasiennya. Si kecil akan belajar untuk merawat pasien dengan sabar dan lemah lembut.



  • Menghormati Perbedaan 
Berikanlah pengertian kepada anak bahwa di luar sana ada banyak teman dengan aneka latar belakang. Kekurangan orang lain bukanlah sebuah bahan ejekan. Memiliki banyak teman itu menyenangkan.

  • Apresiasi 
Saat si kecil bersedia berbagi, tak ada salahnya untuk memujinya agar kebaikan tersebut terus dilakukan. 

Mempunyai empati akan menjadikan anak untuk selalu bersyukur. Mereka akan bisa memahami kondisi orang lain, sehingga dapat memberi respon yang baik. Memiliki empati tinggi akan membuat hidup berdampingan menjadi damai.

 Salam,





Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #day4

Gambar: pixabay


14 comments:

  1. betul banget ini, anak wajib memiliki empati, kebanyakan sekarang anak-anak jauh dari empati, sedih lihatnya, makasih bun pengingat dan sharingnya.

    ReplyDelete
  2. Empati, ikut merasakan apa yg dirasakan orang lain. Dengan demikian dpt melatih anak selalu bersyukur.

    ReplyDelete
  3. Zaman sekarang ini memang empati merupakan suatu hal yang langka, Mbak. Kita lihat saja orang-orang bisa dengan entengnya menghina dan menjatuhkan seseorang secara terbuka, bahkan menjadi viral dan dikonsumsi publik dengan bahagia. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari hal serupa, dan sebagai orantua tugas kita memang tidak ringan.

    ReplyDelete
  4. Sosialisasi bersama teman perlu dilatih dari sejak dini agar bisa beradaptasi dengan cepat dilingkungan baru ya lewat empati

    ReplyDelete
  5. Membelajari si kecil untuk beremphati sangat baik buat anak kita kedepan. Saya kdg secara tak lgsg memberi contoh anak2 di jlnan yang hrs mncari mkn sendiri dengan bekerja. Mereka krg beruntung. Jadi anak2 saya merasa bersyukur atas hal yang dimiliki sekarang. Thx mb Sri tulisannya okee...

    ReplyDelete
  6. sepakat, mba melatih empati anak itu harus sejak dini ya agar anak pandai bersyukur

    ReplyDelete
  7. Mba Sri, terima kasih sudah mengingatkan. Sejauh ini saya baru mengajarkan kepada anak bagaimana kita harus bersyukur. Belum sampe ke berempati kepada para korban bencana. PR buat saya dan suami.

    ReplyDelete
  8. Betul mbak, ras empati harus ditumbuhkan sejak kecil agar ketika mereka besar mereka akan berempati kepada orang lain tanpa diauruh. Karena saya menjumpai anak di kelas 6 pun saya mulai merasakan empati anak berkurang. Masih harus sering diingatkan, apalagi pas ada musibah seperti sekarang ini.

    ReplyDelete
  9. Bener niih. Kadang suka miris melihat anak-anak skrg yg simpati n empatinya kurang. Bahkan ada yg tega membuat candaan terhadap musibah. Makasih mbak. Artikelnya bagus.

    ReplyDelete
  10. rasa empati memang harus terus ditumbuhkan. Kita pun harus memberikan contoh. Apalagi di zaman digital seperti sekarang. Empati sepertinya sudah mulai terkikis.

    ReplyDelete
  11. Betul mba, mengajari anak untuk berempati pada sesama sejak dini adalah hal penting yang haeus dilakukan para ortu. Semangat!

    ReplyDelete
  12. Makasih Mba sharingya. Betul sekali empati harus diajarkan sejak dini dan itu harus selalu dibiasakan dan juga ada ketersambungan anatara sekolah dan rumah.

    ReplyDelete
  13. Di balik bencana yg melanda negeri, ada kesempatan untuk mengajak anak berempati ya, Mbak. Emang harus mulai dari ortu sendiri yg memberi contoh. Empati lalu berlanjut ke saling menyayangi antar teman. Ah indahnya dunia

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah mampir. Jangan ragu buat kasih komen, ya. Tiada kesan tanpa jejak kalian.