Tuesday, January 1, 2019

Memilih Belajar di Pondok Pesantren


Pixabay

Alhamdulillah, enggak terasa sudah masuk di tahun 2019 aja. Ups, hampir lupa, hari ini ada jadwal untuk mendaftarkan si kakak masuk pondok pesantren. Untung saja ada teman yang mengingatkan. Tenggang waktu pendaftaran di pesantren yang kami tuju memang lebih maju dibandingkan dengan sekolah umum. Jadi,  harus gerak cepat jika tak ingin kehabisan kuota.

Sebenarnya, enggak tega juga untuk melepas sang kakak di pondok pesantren. Apalagi, ada seorang teman yang pernah menyarankan, sebaiknya untuk anak perempuan belajar bersama ibu di rumah. Saya pun setuju dengan pendapat ini. Namun, melihat pendirian Fifah yang keukeuh sejak kelas IV, kami pun insyaallah ikhlas memenuhi permintaannya.


Alasan lain yang membuat kami mengabulkan permintaannya adalah karena si kakak ini sudah cukup mandiri. Untuk urusan menyiapkan keperluannya serta pekerjaan rumah, sudah banyak yang dikuasainya. Biarlah, kelak di pondok dia belajar bergaul dengan banyak teman yang berbeda karakter.

Selepas sarapan kami bertiga segera bersiap menuju pondok. Enggak sampai setengah jam, sampailah di PP Daarul Ukhuwah Putri (PPDU) 1 Cemorokandang, Malang. Jarak tempuh yang dekat ini juga menjadi salah satu alasan kami untuk memilih PPDU. Tujuannya supaya memudahkan untuk menengok putri kami sewaktu-waktu. Meski Fifah sudah wanti-wanti enggak bersedia jika sering dikunjungi. Eh.


Bukan itu saja, jauh sebelum memilih PPDU, kami sudah melakukan survey.
  • Meminta referensi pesantren kepada ulama yang ada di lingkungan sekitar.
  • Bertanya kepada wali santri yang putranya sedang menuntut ilmu di pondok yang dituju. 
  • Datang langsung beserta si kakak. 
Berdasarkan review dari ulama yang kami kenal serta teman wali santri kami pun mantab memilih PPDU. Di samping itu, setelah berkunjung langsung ke lokasi, Fifah sudah merasa sreg dengan lingkungannya. 


Bismillah, akhirnya kami pun mendaftar. Untunglah antrean belum mengular. Alhamdulillah, formulir sudah kami dapat. Ujian serta pengumuman akan dilaksanakan pada bulan depan. Semoga Fifah lulus dan diterima di pondok impiannya guna bekalnya kelak di dunia serta akhirat. 

Tiada hal di dunia ini yang dapat membahagiakan kami, selain memiliki putri yang berilmu serta dapat mengaplikasikannya di kehidupan. Semoga langkah kami mengawali tahun 2019 diberkahi oleh Allah SWT. Mohon doanya, ya, Readers.


 Salam,





Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #day1

37 comments:

  1. Semoga Mbak Fifah betah di pondok, ya

    ReplyDelete
  2. Saya nyoba belajar bikin blog juga mbak ☺️ mencoba coba akhirnya bisa. Alhamdulillah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mb, semangat, ya๐Ÿ‘๐Ÿ˜

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Masya Allah mba Sri. Dek Fifah luar biasa ya? Semoga betah belajar dan mondok di PPDU ๐Ÿ˜Š.

    ReplyDelete
  5. Semoga Fifah dimudahkan dan dilancarkan cita-cita mondoknya ya Mbak..Barakalah

    ReplyDelete
  6. Semangat selalu untuk Fifah. Semoga berkah dan betah yaa di pondoknya

    ReplyDelete
  7. Aku juga pengen nti anakku pas smp nyantren... Semoga anaknya juga mau.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, semoga terkabul harapannya, mb. Sering-sering diajak main dulu ke pondok mb.

      Delete
  8. Alhamdulillah sudah mandiri sejak muda. Semoga Fifah lulus dan lancar ya nyantrinya.

    ReplyDelete
  9. Barokalloh, senang sekali jika anak sudah siap dipondokkan. Saya juga masih menyimpan cita-cita ini, cuma suami saya lebih suka anak-anak belajar di rumah selama masa-masa remaja. AH, semoga saja nanti berubah.

    ReplyDelete
  10. Selamat ya mba, dan semoga dilancarkan semuanya amin

    ReplyDelete
  11. Semoga betah ya,Mbak Fifah. Seru loh mondok. Banyak cerita seru nantinya!

    ReplyDelete
  12. Salam kenal mba, Aamiin ya Allah , semoga Allah ijabah harapan dan do'a mba untuk putri nya . Semoga putri nya tambah sholehah mba ..

    ReplyDelete
  13. Semoga ananda Fifah sukses merai ilmu di pondok ya.

    ReplyDelete
  14. Barkkallah si kakak semiga betah belajar di pondok ya, anak saya masih galau nih mbak, antara mau dengan tidak mondok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin3, semoga dapet keputusan terbaik mb narti

      Delete
  15. Barokalloh... Saya juga lagi berusaha menyemangati anak2 cinta pondok. Paling tidak ikut program mondok seminggu, seperti liburan lalu. Anak-anak ikut daurah di pondok tahfidz. Alhamdulillah.. lolos, seminggu itu mereka happy. Semoga lulus SMP mau mondok beneran

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin3. Terimakasih mb sita, klas lima dulu juga ikut mb pondok sabtu ahad, seru juga katanya.

      Delete
  16. Wah, Fifah seusia Afra nih. Sama, si Afra juga ingin mondok tahun ini. Tapi kami insya Allah memilih yg di Bululawang :) masih mau survei ke sana, sih.
    Kalo PPDU setau saya emang kuotanya terbatas, ada penempatan di Singosari juga. Jadi santriwatinya tdk hanya ditempatkan di Pakis.
    Semoga Allah mudahkan urusan anak2 kita ya, Mbak. Doa harus semakin kencang, nih. Apalagi harus berpisah dg anak selama dia mondok, hiks.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wow, dimana pun engga masalah mb tatiek. Pkok anake krasan. Bismillah, harus tatag, ya.

      Delete
  17. Mbak Sri Malang? Wah... Harus meet up nih kayaknya. Hehe... Gimana caranya biar putrinya bisa punya keinginan mondok gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mulai awal kasih pemahaman mb, trs kasih liat keadaan pondok2 via youtube. Tapi kasih pengertian juga kalo mondok itu susah, ya. Apa2 harus antre, dll.

      Delete
  18. Semoga niat dek Fifah belajar di PPDU lancar tanpa kendala. Cepat adaptasi dan mampu mengikuti pelajarannya. Sukses ya mba Sri Sekar. Sm2 Malang tp belum pernah ketemu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin3, terimakasih mb erny. Lha yo kpn mb meet up, aq pgin blajar sama dirimu mb.

      Delete

Hai, terima kasih sudah mampir. Jangan ragu buat kasih komen, ya. Tiada kesan tanpa jejak kalian.