"Daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan, mengikhlaskan semuanya." Tere Liye
Kress ... suara daun kering terinjak pejalan kaki dan roda mobil yang lalu-lalang. Sekonyong-konyong bentuknya berubah menjadi remahan kasar dan halus. Bahkan, sebagian lenyap bersama hembusan angin.
Sekilas, jika diperhatikan, helaian itu enggak menarik sama sekali. Banyak yang menganggapnya hanya onggokan sampah yang wajib dimusnahkan. Ah, begitu pula dengan manusia, kelak menua selanjutnya rapuh dimakan usia.
Jika jeli mencermati, ternyata ada hikmah yang dapat dipetik dari balik sehelai daun.
"Bu, apa manfaat daun untuk tumbuhan?" tanya adek saat mengerjakan tugas science. Tugas utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis tanaman untuk menghasilkan energi. Layaknya sebuah dapur umum. Makanan yang dihasilkan pun enggak dinikmati sendiri, tetapi dibagikan untuk seluruh bagian.
Yup, daun enggak akan menunggu tua dulu untuk berguna. Jadi teringat akan masa muda yang banyak saya sia-siakan. Betapa mudahnya menunda pekerjaan, nanti dulu ... besok saja😥.
Berteduh di bawah rimbunnya dedaunan akan terasa sejuk karena oksigen yang dihasilkannya. Daun juga pintar menyesuaikan diri. Saat musim kemarau tiba, helaian tua ini dengan sendirinya akan menggugurkan diri karena menjaga pohon tetap hidup.
Ah, pengorbanan yang luar biasa. Bisakah saya berlaku bijak di tengah beratnya beban hidup? Dalam deraan badai, iman dan akidah harus tetap dipertahankan.
Namun, di era teknologi sekarang ini, daun kering tak melulu dibakar. Helaian kecokelatan ini sudah naik kelas. Dapat dijadikan kompos dan aneka kerajinan tangan.
![]() |
IG @karakterdaun |
Hmm, ternyata, dari sehelai daun dapat diambil hikmah tentang arti besarnya pengorbanan dan keikhlasan. Namun, jangan sampai kita berakhir tragis, layaknya daun kering yang terinjak dan tergilas roda mobil. Pelajaran memang bisa didapat dengan seribu cara. Even dari onggokan sampah sekalipun.
So, jangan remehkan sehelai daun ya, Readers.
Salam,
Tulisan ini diikutsertakan dalam ODOP bersama Estrilook Community #day6
Ternyata kita bisa belajar tentang kehidupan dari sehelai daun..pengorbanan dan keikhlasan, duh masih sedikit orang yang bisa melakukannya.
ReplyDeleteIyya mbak, sulit praktiknya.
ReplyDeletehanya dari sehelai daun yang jatuh, tapi maknanya begitu dalem. duh emang ya kalau penulis apa aja dari hal kecil jg bisa jadi inspirasi nulis. Masyaallah.
ReplyDeleteAlam mengajarkan banyak hal kepada kita, kalau kita mau mawas diri dan membuka mata hati. Aku pernah belajar meditasi. Diberitahu juga bahwa diri manusia itu nggak bisa lepas dari alam. Maka, saat badan terasa sakit, pikiran nggak enak, diminta kembali menyatu dengan alam. Ada pelajaran dari tanah, matahari, dan air, yang nggak bisa kita peroleh dari bangunan beton.
ReplyDeletePerlu kepekaan untuk dapat membaca pesan dan hikmah dari alam. Tulisan yang keren Mbak
ReplyDeleteDaun saja mendukung semesta, kenapa manusia jarang menyadari..sedih saya
ReplyDeleteDari sehelai daun saja kita bisa belajar tentang pengorbanan dan keiklhasan ya Mbak...
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengingatkan agar diri senantiasa ikhlas menjalankan peran yang sudah digariskan.
Bener banget mba, kita bisa belajar dari mana saja tentang kehidupan. Termasuk dari daun yang luruh ke tanah ini. luar biasa Penciptanya ya.. kita harus selalu bersyukur
ReplyDeleteBelajar dari daun saja sudah banyak renungannya ya Mba.terima kasih sudah mengingatkan, semoga selagi muda tak lagi menunda pekerjaan dan dimasa tua tetap bisa bermanfaat untuk orang lain.Aamiin
ReplyDeleteBenar kiranya, bahwa setiap ciptaan Allah tak pernah isa-sia, selalu ada manfaat yang dapat diambil secara langsung, atau bahkan sebagai bahan perenungan.
ReplyDeleteBenar, Mba. Dari kita bisa belajar dari sehelai daun.
ReplyDeleteMasyaAllah... nasihat yang indah dan dalem dari sehelai daun. Terima kasih sudah berbagi, Mbak, jadi pengingat diri.
ReplyDeletePostingan ini dituliskan dengan segenap perasaan, ya :) Sukaaa... Karena daun memang mengandung banyak pelajaran. Bahkan saat ia jatuh, pasti atas izin-Nya.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengajak berpikir lebih dalam, Mbak
daun mengajarkan keikhlasan. hal yang remeh namun penuh pelajaran.
ReplyDeleteTak ada sehelaipun daun yang jatuh tanpa tertulis di Lauhul Mahfudz
ReplyDelete