Tuesday, January 23, 2018

RESTU YANG DINANTI

   
Sumber : www.pixabay.com


     Menjadi seorang menantu yang pada awal hubungan kurang direstui mertua adalah tidak mudah menjalaninya. Ternyata di era sekarang ini masih ada yang mempermasalahkan status. Akan tetapi suami pada saat itu usianya sudah matang dan mantab untuk membina mahligai bersama. Hal itu sudah cukup bagi saya untuk menerima pinangannya. Dan entah terpaksa atau tidak mertua pun pada akhirnya merestui hubungan kami.

     Pada awal pernikahan sering timbul rasa pakewuh apabila sedang berada di rumah mertua. Tetapi suami  selalu menguatkan hati saya. Apalagi jika pada saat-saat tertentu mertua sering menceritakan tentang menantu-menantunya yang lain. Tentu saja yang lebih mapan dan bersinar kariernya. Adakalanya timbul rasa kurang percaya diri.

     "Kamu harus  tunjukkan kalau kamu memang pantas dijadikan menantu"
Nasehat dari seorang sahabat itulah yang menyadarkan saya. Akhirnya saya tergugah untuk bangkit dan menunjukkan bahwa saya memang pantas mendampingi putera mereka. Saya mulai berbenah untuk memantaskan diri. Saya berusaha lebih santun, apapun yang bisa dilakukan, saya kerjakan dengan sepenuh hati tanpa mengharap pujian dari mertua. Diiringi dengan doa tentunya.

     Seiring berjalannnya waktu, pada akhirnya mertua pun dapat menerima saya apa adanya. Komunikasi kami terjalin dengan akrab selayaknya anak dan orang tua. Bahkan saya menjadi menantu kesayangan mereka, dijadikan tempat berkeluh kesah dan berdiskusi.

     Sujud syukurku yang tak terhingga kupanjatkan ke hadirat-Nya. Allah Subhanahu wa Ta'ala memang maha pembolak balik hati umatnya. Bersyukur diberi ujian ini, sebab banyak hikmah yang bisa kupetik. Aku yang sekarang menjadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas. 

No comments:

Post a Comment

Hai, terima kasih sudah mampir. Jangan ragu buat kasih komen, ya. Tiada kesan tanpa jejak kalian.